Coding Kid Surabaya pertama dimulai tahun 2018, bertempat di Rumah Kreatif jl. Chairil Anwar Surabaya. Pengajar dari beberapa dosen Informatika  Universitas Trunojoyo. 









Karena beberapa keterbatasan pengajar dan saya yang harus mengikuti Apple Academy selama kurang lebih satu tahun, maka kelas coding kids ini berhenti. Akan tetapi saya tidak berhenti mencari tahu, sebenarnya kenapa anak perlu belajar coding?

  1. https://www.kelaskudigital.com/2019/05/manfaat-anak-belajar-coding.html  
  2. https://www.kelaskudigital.com/2019/05/anak-berkolaborasi-secara-alami-saat-belajar-coding.html
  3. https://www.kelaskudigital.com/2019/05/how-to-start-coding-kids-class.html

Baca Juga:  Catatan Singkat di Apple Developer Academy | UC

Dari hasil penelusuran saya tentang Coding Kids itu, saya tulis dalam beberapa sub bagian berikut ini:

COMPUTATIONAL THINKING


Beberapa kali saya bertanya kepada teman-teman yang memang bekerja sebagai programmer atau profesional terkait hal itu. Konsep utamanya sama, mereka mengatakan, bukan belajar codingnya yang penting. Tapi mengerti konsep Computational Thinking (CT) itu yang jauh lebih utama untuk dikuasai anak.

Saya dan beberapa mentor dan teman di Komunitas Coding Mum Indonesia (KCMI), mulai membahas hal ini. Dan menerapkan juga pengenalan CT di awal belajar coding.

Saya pribadi juga mengalami sendiri, langsung belajar coding tanpa mengenal atau mengerti konsep CT. Jadinya tidak kuat. Kalau sekadar memodifikasi code yang sudah ada, saya bisa. Akan tetapi jika ada masalah, saya tidak punya bayangan sama sekali logika komputasi bagaimana yang harus dilakukan.
Maka, saya pun yakin, konsep CT ini penting. Lalu saya mencari sumber belajar terkait hal ini. Dan ternyata sudah ada lembaga khusus yang ingin memberikan edukasi tentang CT ini di dunia dan juga di Indonesia, yang disebut BEBRAS. Bisa dilihat di website http://bebras.or.id/v3/



BELAJAR CODING TANPA GADGET

Selanjutnya, ini adalah kata kunci yang saya cari solusinya. Bagaimana anak bisa belajar coding tanpa harus kuatir bakal berlebihan di depan layar gadget. Sekali lagi, ternyata sudah ada juga yang menyusun kurikulumnya. Ini juga berkat sharing dari teman-teman di komunitas Coding Mum.

Konsepnya disebut UNPLUGGED COMPUTER SCIENCE.
Bisa dilihat informasinya di website berikut: https://csunplugged.org/en/


CREATIVE COMPUTING

Kembali  lagi ke kelas Coding Kids yang sudah saya mulai tahun 2018 lalu. Di situ saya kenal dengan 3 platform coding kids yang free source atau gratisan.
Yaitu:

  1. Kodu Game lab
  2. Scratch
  3. Code.org

Dari hasil mengulik sana-sini, saya berkesimpulan, yang paling mudah untuk diakses di semua gadget (komputer, laptop, hape android, iphone, ipad) adalah Scratch.

Dan setelah mengulik lebih jauh, anda bahkan akan lebih bahagia lagi karena kurikulum dan segala konsep mengajar dan belajar juga sudah diberikan oleh pihak pembuat Scratch ini. Yang kemudian disebut konsep Creative Computing. Lebih lengkapnya bisa anda baca sendiri di tautan berikutt ini: https://creativecomputing.gse.harvard.edu/guide/curriculum.html

Bahkan di media sosial, ada beberapa grup dan akun yang bisa menjadi inspirasi kita dalam memanfaatkan Scratch untuk kegiatan belajar mengajar:

  1. https://twitter.com/ScratchEdTeam
  2. https://www.facebook.com/groups/TeachingwithScratch/

Untuk memfasilitasi hal itu, Kelasku Digital juga menyiapkan akun instagram khusus untuk mengeksplorasi metode paling menarik mengajarkan Coding untuk anak: